Sifat konsumtif dan boros adalah sumber dari kekacauan finansial seseorang. Seberapa besar pun pendapatan seseorang tidak akan dapat memenuhi semua keinginan seseorang. Keinginan seseorang dapat terus berkembang jika terus dituruti, dan ini hanya akan berakhir jika seseorang telah meninggal dunia. Maka dari itu perlu adanya pengendalian atas keinginan kita.
Mempunyai keinginan bukanlah hal yang buruk. Justru kita bisa menjalani kehidupan ini dengan penuh semangat berkat adanya keinginan di dalam hati kita. Namun keinginan juga merupakan potensi kehancuran seseorang secara finansial jika tidak dikendalikan.
Ketika membelanjakan uang, seseorang biasanya masih kesulitan membedakan antara keinginan dan kebutuhanya. Sesuatu yang kita inginkan belum tentu menjadi kebutuhan kita. Begitupun kebutuhan kita yang belum tentu menjadi keinginan kita. Ketika kita memutuskan untuk membeli gadget baru karena gadget yang lama sudah tidak menyenangkan lagi, maka hal itu bukan merupakan kebutuhan, melainkan keinginan. Namun hal itu bisa menjadi kebutuhan kalau kita membeli gadget baru karena gadget lama tidak mendukung teknologi baru yang mana bisnis online kita tidak bisa jalan tanpa teknologi tersebut.
Nah, di sini sudah jelas bahwa alasan merupakan pembeda antara keiginan dan kebutuhan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi dan dampaknya lebih besar daripada keinginan yang tidak dipenuhi.
BPR Jawa Tengah mendorong masyarakat untuk menabung karena menabung merupakan kebutuhan. Produk deposito berhadiah diharapkan mampu menumbuhkan keinginan masyarakat untuk menabung. Agar uang tidak makin habis, mari batasi keinginan kita dengan cara menabung demi tabungan masa depan. Jaminan masa depan yang cerah adalah kebutuhan, pemborosan saat ini adalah keinginan sesaat. Semoga bermanfaat!